Syarat utama singkron genset adalah voltage harus sama,frekuensi harus sama dan sudut fasa harus sama juga.
Bila pada saat BREKER menutup, kesamaan dari mensinkronkan generator dengan sistem tidak terpenuhi, maka akan terjadi gangguan listrik. Tingkat gangguan ini tergantung kepada perbedaan dari kondisi yang telah ditentukan.
Bila pada saat BREKER menutup, kesamaan dari mensinkronkan generator dengan sistem tidak terpenuhi, maka akan terjadi gangguan listrik. Tingkat gangguan ini tergantung kepada perbedaan dari kondisi yang telah ditentukan.
1.AKIBAT PERBEDAAN VOLTAGE
Antara
tegangan generator (yang akan dipararel) dengan tegangan sistem jaringan harus
sama besarnya (nilainya). Untuk menyamakan, maka tegangan generator harus
diatur, yaitu dengan mengatur arus eksitasinya.
Apabila
tegangan generator lebih tinggi dari tegangan sistem, maka mesin (generator)
akan mengalami sentakan beban M Var lagging (induktif); artinya generator
mengirim daya reaktif ke sistem. Sebaliknya bila tegangan generator lebih
rendah dari pada tegangan sistem, mesin akan mengalami sentakan beban M Var
Leading (kapasitif), artinya generator menyerap daya reaktif dari sistem.
2. AKIBAT PERBEDAAN FREKUENSI
Frekuensi
generator dan frekuensi sistem harus sama (match). Untuk menyamakan, maka putaran
generator harus diatur, yaitu dengan cara mengatur katup governor (aliran uap
masuk turbin). Jika frekuensi generator lebih tinggi dari pada frekuensi
sistem, sistem akan mengalami sentakan beban MW dari mesin, artinya mesin
membangkitkan MW. Sebaliknya jika generator frekuensinya lebih rendah dari pada
sistem, mesin akan mengalami sentakan MW dari sistem , artinya mesin menjadi
motor (motorig).
3. AKIBAT PERBEDAAN SUDUT FASA
Sudut fasa antara generator dan sistem harus sama. Untuk menyamakannya fasa generator harus diatur, yaitu dengan cara mengatur kecepatan generator dengan katup governor. Apabila terjadi perbedaan fasa antara generator dengan sistem akan mengakibatkan sentakan perpindahan daya antara mesin dan sistem. Hal ini mengakibatkan kondisi gangguan dan terjadinya sirkulasi arus antara mesin dan sistem yang besarnya ditentukan oleh perbedaan antara keduanya.
Sudut fasa antara generator dan sistem harus sama. Untuk menyamakannya fasa generator harus diatur, yaitu dengan cara mengatur kecepatan generator dengan katup governor. Apabila terjadi perbedaan fasa antara generator dengan sistem akan mengakibatkan sentakan perpindahan daya antara mesin dan sistem. Hal ini mengakibatkan kondisi gangguan dan terjadinya sirkulasi arus antara mesin dan sistem yang besarnya ditentukan oleh perbedaan antara keduanya.
Di
dalam penyediaan listrik, perusahaan listrik mempunyai kewajiban untuk
menyediakan kualitas listrik yang stabil kepada pelanggan. Kualitas tersebut
meliputi frekuensi dan tegangan yang selau konstan.
Frekuensi
di Indonesia menggunakan standard 50 Hz. Variasi frekuensi sebaiknya tidak
melebihi 1 % dari 50 Hz, yaitu : 49,5 - 50,5Hz
Bila
ferkuensi menyimpang dari 50 Hz , maka jam listrik dan putaran motor akan
berubah sehingga untuk peralatan yang presisi atau teliti perubahan ini dapat
mengakibatkan terganggunya operasi alat. Batas waktu penyimpangan yang
diperbolehkan dan tidak menimbulkan pengaruh adalah selama 10 detik.
Jika
jumlah pembangkitan MW melebihi kebutuhan pelanggan (konsumen), maka kelebihan
energi ini menaikan putaran rotor semua turbin generator yang terhubung ke
sistem sehingga frekuensi naik. Sebaliknya bila kebutuhan beban pelanggan lebih
besar dari MW yang dibangkitkan , maka semua turbin generator putarannya
berkurang sehingga frekuensi nya turun .
Tegangan
nominal untuk sistem tegangan rendah kepada pelanggan adalah 220 Volt. Variasi
tegangan yang disarankan tidak melebihi 6% dari tegangan nominalnya. Jadi untuk
tegangan nominal 220 Volt rentangnya adalah 206,8~ 233,2 V. Tidak seperti
frekuensi, tingkat (level) tegangan pada seluruh sistem tidak sama. Tegangan
sistem dapat dipengaruhi oleh keadaan setempat atau ling ku ngan.