- .
Adapun syarat syarat dasar yang diperlukan sebelum generator disinkron
antara lain
1 1. Memiliki
nilai tegangan yang sama , Memiliki tegangan yang sama mempunyai
maksud agar pada saat close CB breaker generator mempunyai Nilai Power factor
yang sama. Nilai Power factor yang selalu sama ini dinamakan beban
Kvar seimbang. Hal tersebut nampak pada saat berbeban dimana besaran arus dan
daya seimbang satu sama lain.
Apakah implikasinya jika tegangan antara 2 genset atau lebih mempunyai
nilai tegangan yang berbeda dan diparalelkan :
- Jika
genset tersebut dalam keadaan beban kosong , maka generator yang tegangannya
yang lebih rendah mempunyai Power factor leading. Pada saat leading ini kw
generator akan Minus dan bisa dikatakan Reveverse Power. Asal nilai reverse
powernya tidak mencapai lebih dari 5 % ( sesuai setting standar) maka tidak ada
hal yang dikhawatirkan. Hanya saja jika akan terjadi arus sirkulasi antar
genset yag cukup besar.Kondisi ini juga bisa dinamakan Los Of Excitation dimana
dalam beberapa modul memiliki fitur proteksi ini dan di setting pada nilai 10 %
- Dan
jika genset dalam keadaan berbeban kurang lebih 50 % maka Masing masing genset
akan menunjuk power factor yang berlainan .yang tegangannya lebih besar akan
menunjuk lebih induktif . Sebagai contoh : Beban motor listrik mempunyai power
factor 0,85 , maka diperkirakan generator yang awalnya tadi mempunyai tegangan
yang lebih besar akan menunjukkan power factor 0,7 dan generator yang awalnya
tegangan lebih rendah akan menunjuk 1.
- Berbeda
lagi jika beban bertambah sampai 80 – 100 % , maka penujukkan power factor akan
berbeda yang semula PF nya 0,7 berubah menjadi 0,8 dan yang semula PF nya 1
menjadi 0,9 . Sehingga meskipun Tegangannya berbeda sebelum sinkron maka
setelah sinkron tegangannya seakan akan sama , yang membedakan adalah besarnya
arus excitasi yang akan merubah besarnya power factor. Dan dalam kondisi diatas
dapat disimpulkan bahwa perbedaan tegangan masih diperbolehkan sampai batas
tidak terjadi reverse power pada saat beban kosong dan tidak terjadi over
current pada saat beban penuh.
1 2. Memiliki
Nilai Frekuensi Yang sama
Yang dimaksud mempunyai nilai frekuensi yang sama adalah bahwa dalam system
yang dianut mempunyai nilai yang sama, Perlu diketahui bahwa system frekuensi
ada 2 macam yaitu system 50 Hz dan Sistem 60 Hz. Namun dalam proses
sinkronisasi yang terjadi frekuensi generator bergerak dinamis . Jika system 50
Hz maka, jika sama sama 50 Hz persis dan ndak berubah sedikitpun maka proses
sinkron tak akan bisa terjadi , salah satu dari keduanya secara dinamis harus
berubah mengecil dan membesar. Hal ini bisa terjadi dengan sendirinya karena
sifat dinamisnya diesel atau dengan pengaturan khusus dari peralatan luar
(automatic Snchronizer).
3. Mempunyai Urutan Phase Yang Sama
Yang Dimaksud dengan arah urutan phase yang sama adalah arah pergerakan
phase berdasarkan arah putaran generator pembangkit yangsama . Dimana dapat
dilihat dari secara jelas dengan synhcronoscope gelombang akan terlihat bahwa
terjadi selisih derajat awal pembentukan gelombang sinusoida yaitu 0
derajat , 120 derajat dan 240 derajat. Urutan phase yang benar adalah dengan
simbol ABC atau CBA , CW(clock wise) dan CCW ( counter Clock wise ). Dimana
symbol RST adalah sebagian dari symbol CW. Yang termasuk urutan CW/ABC
adalah : RST, STR dan TRS dan yang termasuk urutan
CCW/CBA adalah RTS, TSR dan SRT.
Kondisi itu dapat dibuktikan dengan peralatan yang dinamakan Phase sequence
meter dimana untuk Menunjukkan CW/ABC mempunyai 3 kemungkinan , demikan juga
untuk menunjukkan CCW/CBA juga terdapat tiga kemungkinan, antara salah satu
dari CW dan CCW tidak dapat disinkron.
4. Mempunyai Sudut
Gelombang Sinusoida Yang Sefase
Yang dimaksud adalah antara kedua genset tegangan yang berbentuk sinusoida
akan close dalam keadaan berhimpit .Atau secara idealnya berhimpit 0 derajat.
Namun kondisi berhimpit 0 derajat akan sulit dalam waktu beberapa detik. Hal
ini disebabkan oleh sifat Diesel yang bergerak dinamis. Maka diperlukan
toleransi pembukaan derajat sudut maksimum 10 derajat Plus Minus dari posisi 0
derajat dan dlm standar sinkron aplikasinya disetting dari 4 – 8 derajat ,
dengan kecepatan sudut radian maxsimal 0,15 hz / second. Kecepatan sudut ini
bisa diartikan selisih putaran maksimal yang diperkenankan /diijinkan Breaker
untuk Closing. Jika salah satu generator mempunyai frekuensi 50 hz , maka
selisih frekuensi generator yang diijinkan sebesar 0,15 menjadi 50,15 Hz atau
bisa juga 49,85 Hz. . Dengan perhitungan tertentu maka waktu yang dicapai dari
– 8 derajat sampai + 8 derajat hanya mempunyai waktu 300 milliseccond, dengan
kecepatan Close breaker sebesar 200 miliseccond masih cukup untuk proses sinkron.
Hal ini akan lebih halus proses sinkronnya jika kecepatan sudut kurang dari
0,15 hz/second sehingga cukup banyak waktu untuk proses closing breaker.